Ada-ada saja modus penipuan yang dilakukan pelaku kejahatan. Benar-benar pintar dan sangat profesional. Hmmm...sayang, otak jeniusnya hanya terpakai di dunia kriminalitas. Kejadian yang menimpa salah satu nasabah BCA, Rusman Nurhakim (sumber:merdeka.com) yang hampir saja tertipu 17 jutaan.
Mari simak ceritanya berikut ini:
Rusman Nurhakim kedatangan seorang pembeli. Dengan senang hati namun bercampur tanda tanya, Rusman melayani permintaan konsumennya. Kenapa tanda tanya? Bukannya harusnya senang? Konsumennya kali ini memborong banyak belanjaan, 17 jutaan lebih. Saat mau pembayaran, Rustam sedikit kecewa, karena pembeli tidak membayar cash tapi lewat transfer. Dalam hati Rustam, "gak apa-apa, yang penting nanti di transfer" sambil memberikan no rekening BCA-nya ke pembeli.
Lalu si pembeli pun pulang dengan alasan akan mencari ATM dulu untuk segera mentransfer uang tersebut. Barang-barang belanjaannya di tinggal dulu dan katanya akan diambil setelah proses transfer selesai. Tepat
pukul 19:00 wib, dua orang utusan si pembeli tadi datang ke toko Rustam. Mereka yang bertampang preman menyerahkan bukti transfer uang untuk pembelian barang tersebut. Lalu Rustam mengecek struk tanda transfer dan jumlahnya sama dengan total belanjaan.
Namun, saat kedua orang tadi bersiap-siap mau mengangkut barang, Rustam mulai mengecek saldo via e-banking. Dan ternyata tidak ada uang masuk. Kedua orang tadi sepertinya sangat ingin cepat-cepat membawa barang tersebut. Namun, Rustam belum memberi ijin. Lalu setelah yakin tidak ada uang masuk dan ini modus penipuan Rustam pun menyampaikan bahwa uang belum masuk dan barang tidak boleh diambil.
Rustam pun menelepon bapak pembeli tadi, namun, HP nya tidak aktif. Kedua utusan pembeli tadi pun dengan salah tingkah meninggalkan Rustam sambil mengatakan bahwa mereka nanti akan kembali mengambil barang tersebut. Mereka sudah tahu kalau modus penipuannya sudah kebaca sama Rustam. Ternyata mereka tidak pernah kembali untuk mengambil barang tersebut.
Modus yang digunakan pembeli tadi adalah struk transfer bodong. Dan benar-benar seperti struk asli. Berhati-hatilah dengan modus baru ini dan segera ke ATM untuk mengecek apakah memang benar ada transferan. Baca juga : Sering Mati Lampu, Hati-Hati Mengambil Uang Di ATM
Semoga pengalaman ini bisa kita ambil hikmahnya dan menjadi pelajaran yang sangat berharga buat kita dan juga saudara-saudara kita. Baca Juga: ATM Anda Hilang, Lakukan Ini Segera dan Simpan Info Penting Dari ATM Anda
Mari simak ceritanya berikut ini:
Rusman Nurhakim kedatangan seorang pembeli. Dengan senang hati namun bercampur tanda tanya, Rusman melayani permintaan konsumennya. Kenapa tanda tanya? Bukannya harusnya senang? Konsumennya kali ini memborong banyak belanjaan, 17 jutaan lebih. Saat mau pembayaran, Rustam sedikit kecewa, karena pembeli tidak membayar cash tapi lewat transfer. Dalam hati Rustam, "gak apa-apa, yang penting nanti di transfer" sambil memberikan no rekening BCA-nya ke pembeli.
Lalu si pembeli pun pulang dengan alasan akan mencari ATM dulu untuk segera mentransfer uang tersebut. Barang-barang belanjaannya di tinggal dulu dan katanya akan diambil setelah proses transfer selesai. Tepat
pukul 19:00 wib, dua orang utusan si pembeli tadi datang ke toko Rustam. Mereka yang bertampang preman menyerahkan bukti transfer uang untuk pembelian barang tersebut. Lalu Rustam mengecek struk tanda transfer dan jumlahnya sama dengan total belanjaan.
Namun, saat kedua orang tadi bersiap-siap mau mengangkut barang, Rustam mulai mengecek saldo via e-banking. Dan ternyata tidak ada uang masuk. Kedua orang tadi sepertinya sangat ingin cepat-cepat membawa barang tersebut. Namun, Rustam belum memberi ijin. Lalu setelah yakin tidak ada uang masuk dan ini modus penipuan Rustam pun menyampaikan bahwa uang belum masuk dan barang tidak boleh diambil.
Rustam pun menelepon bapak pembeli tadi, namun, HP nya tidak aktif. Kedua utusan pembeli tadi pun dengan salah tingkah meninggalkan Rustam sambil mengatakan bahwa mereka nanti akan kembali mengambil barang tersebut. Mereka sudah tahu kalau modus penipuannya sudah kebaca sama Rustam. Ternyata mereka tidak pernah kembali untuk mengambil barang tersebut.
Modus yang digunakan pembeli tadi adalah struk transfer bodong. Dan benar-benar seperti struk asli. Berhati-hatilah dengan modus baru ini dan segera ke ATM untuk mengecek apakah memang benar ada transferan. Baca juga : Sering Mati Lampu, Hati-Hati Mengambil Uang Di ATM
Semoga pengalaman ini bisa kita ambil hikmahnya dan menjadi pelajaran yang sangat berharga buat kita dan juga saudara-saudara kita. Baca Juga: ATM Anda Hilang, Lakukan Ini Segera dan Simpan Info Penting Dari ATM Anda
0 komentar:
Posting Komentar